Pakar UMP Tekankan Pentingnya Digital Leadership dan Etika AI dalam Seminar Internasional PGRI - PGRI KABUPATEN BANYUMAS

Breaking

IKLAN

Iklan

Rabu, 26 November 2025

Pakar UMP Tekankan Pentingnya Digital Leadership dan Etika AI dalam Seminar Internasional PGRI


 


PURWOKERTO - Dr. Lia Mareza, M.A., pakar pendidikan dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), menekankan pentingnya memadukan kecerdasan digital dengan kehidupan bermasyarakat dalam Seminar Internasional PGRI Kabupaten Banyumas yang digelar di Auditorium Ukhuwah Islamiyah UMP, Rabu (26/11/2025). Seminar bertema "Mengintegrasikan Teknologi untuk Pendidikan yang Humanis dan Berkelanjutan" ini dihadiri oleh 1.295 guru dari berbagai jenjang pendidikan.

 

Sebagai narasumber kunci, Dr. Lia Mareza memaparkan karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin di era digital. Ia menekankan bahwa guru tidak hanya perlu menguasai teknologi, tetapi juga harus menjadi digital leader yang mampu membawa transformasi dalam proses pembelajaran.

 

"Karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang digital leader adalah visioner dan memiliki kekuatan di masa depan, adaptif pada perubahan teknologi, mampu membuat keputusan dan fokus pada kolaborasi serta inovasi," tegas Dr. Lia Mareza dalam paparannya.

 

Dosen UMP ini juga membeberkan berbagai tantangan yang dihadapi para pemimpin pendidikan di era digital, mulai dari masalah keamanan data hingga tingginya ekspektasi dalam pemanfaatan teknologi. Ia mengingatkan agar transformasi digital tidak membuat pendidikan kehilangan nilai-nilai kemanusiaannya.

 

"Tantangan leaders di digital era antara lain perubahan teknologi yang sangat cepat, isu keamanan data dan privasi, serta kebutuhan untuk memanajemen kekuatan perubahan sehingga tidak hanya bergantung pada teknologi semata," jelasnya.

 

Dr. Lia Mareza secara khusus membedah konsep computational thinking yang sering disalahpahami. Ia meluruskan bahwa computational thinking bukan sekadar coding atau pemrograman, melainkan cara berpikir sistematis dalam memecahkan masalah.

 

"Komputasional thinking adalah memecahkan masalah besar menjadi hal yang lebih kecil, mengajukan sesuatu secara prosedural dan bertahap. Jadi komputasional thinking bukan berpikir seperti komputer, namun bagaimana manusia memecahkan permasalahan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," paparnya.

 


Pada sesi tanya jawab, Dr. Lia Mareza mendapat pertanyaan mendasar tentang etika dalam pemanfaatan AI. Menanggapi hal ini, ia menekankan pentingnya kesadaran etis sejak dari cara berinteraksi dengan teknologi AI.

 

"Untuk pertanyaan apakah ada kode etik atau etika AI, salah satu prinsip dasarnya adalah penggunaan prompt atau perintah AI yang tepat dan bertanggung jawab. Ini adalah bentuk pertanggungjawaban etis kita dalam berinteraksi dengan kecerdasan buatan," jawab Dr. Lia Mareza.

 

Pemaparan Dr. Lia Mareza ini disambut antusias oleh peserta seminar. Banyak guru yang mengaku mendapat perspektif baru tentang bagaimana menerapkan teknologi secara bijak tanpa kehilangan esensi pendidikan yang humanis.

 

"Pendidikan di era digital harus mampu menyeimbangkan antara kemajuan teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan. Guru tidak hanya perlu melek teknologi, tetapi juga harus menjadi pemimpin digital yang mampu membimbing peserta didik menghadapi tantangan zaman," tutup Dr. Lia Mareza menegaskan peran strategis guru di era disruptif ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan