Ketua PGRI Cabang Kebasen, Budi Hartoyo, S.Pd. Jas., secara resmi membuka acara. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya penguasaan teknologi bagi guru di era Kurikulum Merdeka yang menuntut literasi digital.
“Perkembangan teknologi, khususnya koding dan kecerdasan buatan, menjadi tantangan sekaligus peluang bagi guru untuk berinovasi dalam proses pembelajaran,” ujarnya. “Saya berharap peserta dapat menguasai materi ini dan mengimbaskannya di sekolah masing-masing.”
Kegiatan tersebut menghadirkan tiga narasumber kompeten: Dhian Puspitasari, S.Pd., Liska Nuryanti, S.Pd., dan Evi Ratna Wahyuni, S.Pd. Mereka menyampaikan materi secara sistematis, mulai dari pengantar koding untuk pemula hingga integrasi AI dalam pembelajaran.
“Materi kami sesuaikan dengan kebutuhan guru di tingkat dasar, agar mudah dipahami dan langsung bisa diterapkan,” jelas Dhian Puspitasari saat menyampaikan sesi awal.
Sesi kedua diisi oleh Liska Nuryanti yang memaparkan penerapan koding dalam pembelajaran anak usia dini. Ia menekankan bahwa kegiatan koding bukan hanya soal teknologi, tetapi juga strategi untuk menumbuhkan logika dan kreativitas siswa.
“Koding bisa kita terapkan lewat permainan sederhana yang mengasah daya pikir anak-anak,” kata Liska di hadapan peserta.
Selanjutnya, Evi Ratna Wahyuni memperkenalkan pemanfaatan AI dalam mendukung proses pembelajaran. Ia menunjukkan beberapa aplikasi berbasis AI yang dapat digunakan guru untuk menyusun materi ajar secara otomatis.
“Dengan AI, guru dapat menghemat waktu untuk menyiapkan bahan ajar, dan fokus pada pendampingan siswa secara lebih personal,” ujarnya.
Para peserta tampak antusias, terbukti dari semangat berdiskusi dan banyaknya pertanyaan yang muncul selama praktik berlangsung. Mereka diajak membuat program sederhana dan mencoba langsung tools berbasis AI.
“Saya baru tahu ada aplikasi edukatif AI yang bisa bantu kita membuat soal otomatis. Ini sangat membantu!” ungkap Sri Wahyuni, guru SD peserta bimtek.
(Tim Infokom Kebasen)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar