PGRI Kabupaten Banyumas
menyelenggarakan Seminar Internasional dengan tema "Mengintegrasikan
Teknologi untuk Pendidikan yang Humanis dan Berkelanjutan" pada Rabu, 26
November 2025. Kegiatan yang dihadiri 1.295 guru dari berbagai jenjang
pendidikan ini merupakan komitmen PGRI dalam mempersiapkan guru menghadapi
tantangan era Artificial Intelligence (AI).
Sebagai ketua penyelenggara, Sarno,
S.Pd., S.H., M.Si. melaporkan bahwa seminar ini bertujuan membekali guru dengan
kemampuan adaptif terhadap perkembangan zaman. PGRI menyadari pentingnya
peningkatan kompetensi guru dalam menghadapi revolusi teknologi pendidikan yang
bergerak sangat cepat.
"Peserta kegiatan adalah guru
SD/MI, SMP/MTs, dan SMK/MA yang berjumlah 1.295 orang. Tujuan kami agar guru
mampu mengikuti perkembangan zaman dan menjadi guru yang adaptif untuk
meningkatkan kompetensi peserta didik," jelas Ketua PGRI Kabupaten
Banyumas, Sarno, S.Pd., S.H., M.Si. dalam laporannya.
PGRI juga mengapresiasi Dinas
Pendidikan Kabupaten Banyumas yang telah menginisiasi pencairan Tunjangan
Profesi Guru (TPG) Triwulan IV. Kerjasama antara PGRI dan Dinas Pendidikan
dengan Kementerian Keuangan ini dinilai sangat membantu kesejahteraan guru.
"TPG guru TW IV telah cair
atas inisiasi Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas dan kerjasama Kementerian
Keuangan. Ini merupakan kabar baik bagi para guru di Banyumas," tambah
Sarno.
PGRI menghadirkan pakar
internasional dari Jepang dan Malaysia untuk memberikan perspektif global
tentang pemanfaatan AI dalam pendidikan. Kerjasama ini diperkuat dengan
penandatanganan MoU antara PGRI Kabupaten Banyumas dengan para narasumber.
Prof. Dr. Masanori Fukui dari Mie
University Jepang menekankan, "Literasi AI adalah tentang menciptakan
nilai, bukan hanya mengoperasikannya. Bagaimana mengintegrasikan AI untuk
analisis data, membuat hipotesis, dan pembuatan keputusan yang esensial."
PGRI melihat pentingnya pendekatan
humanis dalam penerapan AI di pendidikan. Hal ini sejalan dengan paparan Dr.
Lia Mareza dari UMP yang menekankan pentingnya memadukan kecerdasan digital
dengan kehidupan bermasyarakat.
"Seorang digital leader harus
visioner dan memiliki kekuatan di masa depan, adaptif pada perubahan teknologi,
mampu membuat keputusan dan fokus pada kolaborasi dan inovasi," papar Dr.
Lia Mareza.
PGRI berkomitmen untuk terus
mendorong peningkatan kualifikasi guru, termasuk melalui beasiswa magister di
UMP. Hal ini sejalan dengan permohonan Dinas Pendidikan agar UMP menambah kuota
penerimaan mahasiswa magister beasiswa PGRI.
Menutup seminar, Sarno menegaskan, "PGRI akan terus mendukung guru-guru Banyumas untuk menjadi pendidik yang relevan dengan zaman. Seminar ini adalah langkah awal untuk membangun kesiapan guru menghadapi transformasi digital dalam pendidikan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar