Banyumas, 28 Juli 2025 — Dalam gelaran Webinar Seri #3 PGRI
Berbagi yang menghadirkan narasumber internasional dari Malaysia dan Jepang,
satu sosok lokal tampil menonjol sebagai penyambung semangat inklusi: Rufi’ah
Ning Asrianti, S.Pd.Gr., guru SMP Negeri 1 Baturraden, Banyumas.
Rufi’ah menyelesaikan S1 Pendidikan Bahasa Inggris di
Universitas Negeri Semarang pada 2013, Rufi’ah kini tengah menyelesaikan studi
S2 Magister Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Muhammadiyah Purwokerto,
dan dijadwalkan lulus September ini.
“Mari kita buka ruang dialog yang inklusif, lintas batas,
dan penuh inspirasi,” ujar Rufi’ah saat memulai sesi diskusi di webinar daring
yang diikuti oleh 1.000 peserta dari berbagai jenjang dan daerah.
Sebagai moderator, Rufi tampil lugas, dinamis, dan mampu
menjaga keterhubungan antara audiens dan narasumber. Dengan gaya komunikatif
dan penguasaan bahasa Inggris yang fasih, ia membawakan sesi diskusi dengan
narasumber dari INTI International University, UCSI University, Mie University,
serta guru nasional Indonesia.
Rufi tidak sekadar membacakan susunan acara, namun aktif
memfasilitasi pertukaran gagasan dan mempertajam diskusi melalui pertanyaan
reflektif dan pengantar yang hangat.
“Pertanyaan ini sangat relevan dengan konteks pendidikan inklusif
di Indonesia, mari kita dengarkan tanggapan Prof. Fukui,” katanya saat
menyambungkan audiens dengan narasumber Jepang.
Kemampuannya memimpin forum internasional bukan hadir
tiba-tiba. Rufi memiliki rekam jejak prestasi, di antaranya meraih predikat
Best Speaker pada International Students of Education Forum tahun 2024, serta
penghargaan sebagai Guru Inovatif SMP Terbaik se-Provinsi pada tahun 2023.
Gaya komunikasinya yang efektif, cerdas, dan ramah
menjadikan sesi webinar tetap hidup meskipun berlangsung lebih dari dua jam. Ia
berhasil menjadikan forum daring sebagai ruang belajar yang menyenangkan dan
bermakna.
Sebagai pendidik di SMP Negeri 1 Baturraden, Banyumas,
Rufi menunjukkan bahwa guru daerah pun dapat menjadi figur global bila
diberikan ruang dan kepercayaan. Perannya sebagai moderator adalah cerminan
kiprah pendidik muda yang progresif, adaptif, dan inspiratif.
“Saya bangga bisa menjadi bagian dari webinar ini dan
belajar langsung dari para pakar internasional, seru, dan menarik,” ucap
Rufi’ah menutup sesi diskusi.
Kehadirannya dalam kegiatan tersebut menjadi bukti nyata
bahwa PGRI Banyumas bukan hanya berhasil menghadirkan narasumber dari luar
negeri, tetapi juga memberdayakan SDM lokal untuk tampil di panggung
internasional.
(red/Taft)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar