Purwokerto Utara, 27 November 2025 - Rasa solidaritas dan kepedulian antarpendidik di Purwokerto Utara kembali terbukti kuat. Menyikapi musibah ambruknya lantai dua Sekolah Alam Purwokerto yang menimpa puluhan guru, jajaran Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Purwokerto Utara beserta organisasi mitra pendidikan bergerak cepat menggalang bantuan dana kemanusiaan untuk membantu para korban. Mereka menunjukkan bahwa kebersamaan dalam dunia pendidikan tidak hanya terjalin di ruang kelas, tetapi juga saat duka dan ujian datang.
Upaya penggalangan dana dilakukan secara terpadu oleh PGRI Purwokerto Utara bersama Kwartir Ranting Purwokerto Utara melalui Bidang Pengabdian Masyarakat, Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak (IGTK), Korwilcam Dindik Purwokerto Utara, serta Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S). Mereka menyatukan langkah demi meringankan beban rekan sejawat yang mengalami musibah pada Selasa (25/11) sore pukul 16.30 WIB. Peristiwa itu terjadi ketika sekitar 30 guru sedang mengikuti evaluasi kegiatan Hari Guru dan melakukan foto bersama di lantai dua gedung sekolah, hingga lantai kayu yang tidak kuat menahan beban akhirnya ambruk.
“Berkaitan dengan musibah tersebut, mohon keikhlasan Bapak/Ibu untuk ikut dalam Gerakan Solidaritas Guru untuk meringankan para korban musibah Sekolah Alam tersebut secara sukarela,” imbau Ketua PGRI Cabang Purwokerto Utara, Bu Ary Purwaningsih, dalam ajakannya kepada seluruh pendidik di wilayahnya.
Sebanyak 25 guru mengalami luka-luka dan segera mendapatkan penanganan medis di RS Orthopaedi Purwokerto (RSOP) maupun RS DKT. Kabar mengenai kondisi para korban yang membutuhkan pertolongan cepat menimbulkan empati luas di kalangan pendidik, yang menyadari bahwa musibah bisa terjadi pada siapa saja dan dukungan moral maupun materiel menjadi kekuatan pemulihan mereka.
“Kami berharap bantuan kecil ini menjadi wujud nyata kepedulian dan kebersamaan kita sebagai keluarga besar guru,” tambah Bu Ary dalam pesan lanjutan kepada para kepala sekolah dan pendidik.
Pengumpulan bantuan dilaksanakan secara terpusat pada hari Kamis, 27 November 2025, bersamaan dengan pelaksanaan Pesta Siaga di Lapangan Karangwangkal. Setiap sekolah mengumpulkan donasi dari gurunya dan menyerahkannya melalui Bu Ary atau Bu Warsini selaku Ketua K3S. Semangat berbagi terasa kuat, terlihat dari betapa cepat dan antusiasnya bantuan mengalir dari berbagai satuan pendidikan.
“Bantuan kami kumpulkan dari masing-masing sekolah, semua bergerak dengan niat yang sama yaitu untuk saling membantu dan memulihkan semangat rekan-rekan kita,” ungkap Bu Warsini saat proses serah terima donasi berlangsung.
Dari hasil penggalangan tersebut, donasi yang terkumpul mencapai angka yang sangat berarti. Aksi cepat seluruh elemen pendidikan Purwokerto Utara membuahkan total sebesar Rp 5.000.000 untuk disalurkan langsung kepada pihak Sekolah Alam sebagai dukungan pemulihan pasca-kejadian. Dukungan ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa kesatuan guru tetap kokoh menghadapi situasi terberat sekalipun.
“Alhamdulillah donasi Gerakan Solidaritas Guru sudah tersampaikan ke Sekolah Alam sebanyak Rp 5.000.000,-. Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Ibu semua yang sudah berdonasi untuk meringankan korban musibah Sekolah Alam. Semoga berkah barokah,” tutur Bu Ary Purwaningsih dalam laporan penutupnya.
Saat ini, sebagian guru yang menjadi korban sudah diperbolehkan pulang, sementara 13 orang masih menjalani perawatan intensif untuk pemulihan kondisi yang lebih baik. Dengan dukungan moral dan materi dari sesama pendidik, diharapkan para korban dapat bangkit kembali dan melanjutkan pengabdian mulianya sebagai pilar pendidikan generasi bangsa. Solidaritas lintas organisasi ini memperlihatkan bahwa guru tak hanya mengajarkan nilai kemanusiaan, tetapi juga menjadi pelaku nyata dari nilai itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar