Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Ranting TK RA Cabang Purwojati melaksanakan rapat anggota ranting pada Rabu, 8 Oktober 2025, yang menghasilkan terpilihnya Bariyah, S.Pd sebagai Ketua PGRI Ranting TK untuk masa bakti 2025-2030. Rapat yang dihelat di Gedung Dakwah Muhammadiyah Karangtalun Lor tersebut juga diwarnai oleh keputusan historis perubahan nomenklatur organisasi menyusul keluarnya 16 guru RA dari keanggotaan.
Acara yang dihadiri oleh Dewan Pembina PGRI Cabang Purwojati, Dwi Kristianto, S.Pd., dan Ketua PGRI Cabang Purwojati, Rois Sunanto, S.Pd., tersebut diawali dengan laporan Ketua Panitia Penyelenggara oleh Hj. Waryati, S.Pd.Aud. Dalam laporannya, Waryati menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari Rapat Kerja Ranting yang telah dilaksanakan pada Agustus 2025.
"Kegiatan ini adalah wujud komitmen kita untuk melanjutkan program kerja yang telah direncanakan sebelumnya, sebagai bentuk pertanggungjawaban dan langkah strategis organisasi ke depan," ujar Hj. Waryati, S.Pd.Aud., Ketua Panitia Penyelenggara.
Dalam sambutannya, Ketua PGRI Cabang Purwojati, Rois Sunanto, S.Pd., menekankan pentingnya harmoni antara pemerintah desa yang menaungi TK Pertiwi dengan PGRI. Ia menyatakan bahwa kolaborasi ini penting untuk memenuhi hak-hak guru, menjamin kesejahteraan, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas pendidikan.
"PGRI hadir untuk menyiapkan advokasi dan pendampingan bagi seluruh anggotanya. Sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah desa, adalah kunci untuk memperjuangkan nasib guru," tegas Rois Sunanto, S.Pd.
Rapat pleno yang dipimpin oleh Muslifah Huda, S.Pd.Aud., kemudian membahas sejumlah agenda krusial. Wiyastuti, S.Pd.Aud., melaporkan hasil verifikasi bakal calon pengurus yang menetapkan 11 orang yang memenuhi syarat. Sementara itu, Bariyah, S.Pd., menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengurus masa bakti 2020-2025, yang kemudian dinyatakan wajar secara keuangan oleh tim verifikasi yang diwakili Noviatun Khasanah, S.Pd.
Eni Tusmiyati, S.Pd., kemudian memaparkan rancangan program kerja masa bakti berikutnya, diantaranya berisi komitmen untuk memperjuangkan perlindungan guru, mengadakan pertanggungjawaban rutin, dan membahas pengembangan kompetensi guru serta pendidikan anak usia dini. Rancangan ini memantik tanggapan dari anggota, termasuk keluhan mengenai pemotongan sertifikasi guru.
Menanggapi hal tersebut, Bariyah, S.Pd., selaku perwakilan pengurus, memberikan kepastian. "Kami sampaikan bahwa guru penerima sertifikasi tidak akan dipotong dan pemotongan yang telah terjadi akan dikembalikan," jelasnya.
Momen haru dan transformasi terjadi ketika Maftuhah, S.Pd.I., selaku perwakilan dari Raudlatul Athfal (RA), menyampaikan kata pamitan. Sebanyak 16 orang guru dari 6 RA memutuskan untuk memisahkan diri dan bernaung di bawah PGRI Ranting PPAI karena institusinya berada di bawah Kementerian Agama.
"Dengan berat hati, kami mewakili 16 guru dari 6 RA menyampaikan pamitan untuk beralih ke PGRI Ranting PPAI. Keputusan ini diambil karena keselarasan naungan organisasi dengan institusi kami di Kementerian Agama. Dengan ini, PGRI Ranting TK RA akan berganti nama menjadi PGRI Ranting TK," ungkap Maftuhah, S.Pd.I.
Setelah melalui proses voting menggunakan kertas suara yang diikuti tiga calon (Formasi 1), rapat akhirnya menetapkan Bariyah, S.Pd., secara resmi sebagai Ketua PGRI Ranting TK masa bakti 2025-2030. Pemilihan ini menandai babak baru bagi organisasi guru taman kanak-kanak di Purwojati pasca perubahan struktur keanggotaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar