Banyumas, www.pgribanyumas.org – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Banyumas menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Lanjutan Pembelajaran Koding dan Artificial Intelligence (AI) pada Selasa, 5 Agustus 2025, di Gedung Guru Banyumas. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari evaluasi bimtek sebelumnya yang menunjukkan masih minimnya kemampuan peserta dalam praktik pemanfaatan AI.
Ketua PGRI Kabupaten Banyumas, Sarno, S.Pd., S.H., M.Si menuturkan bahwa Bimtek kali ini dirancang untuk memberikan porsi lebih besar pada praktik, salah satunya agar peserta mampu, mengembangkan media pembelajaran dan juga branding sekolah melalui berita jurnalistik.
“Janji kami menambah jam bimtek terpenuhi. Jadikan kegiatan ini sebagai bahan belajar bersama di cabang. Ilmu yang didapatkan bisa dikembangkan secara otodidak. Terima kasih atas kehadirannya, mohon segera diimbaskan baik secara formal maupun informal,” ujar Sarno.
Menurut panitia pelaksana, bimtek lanjutan ini juga merupakan respon terhadap kebutuhan guru-guru PGRI yang ingin mengasah keterampilan menulis berita agar dapat mendukung publikasi kegiatan pendidikan di lingkungan masing-masing.
Eko Purnomo, narasumber bimtek, menekankan pentingnya eksplorasi literasi digital untuk mendukung pembelajaran mendalam.
“Guru-guru harus terus mengikuti perkembangan digitalisasi, agar hasil karya yang dibuat tidak hanya informatif tetapi juga menarik dibaca,” pesannya.
Materi bimtek juga berkenaan dengan kaidah dan struktur penulisan berita yang terdiri dari teras berita, paragraf tak langsung, dan paragraf langsung secara berurutan. Pola ini diharapkan membantu peserta memahami alur jurnalistik yang benar.
“Bimtek ini penting karena banyak peserta belum paham bagaimana menyusun berita dengan struktur yang tepat, mulai dari teras berita hingga paragraf langsung,” ungkap Yusep Kurniawan, salah satu pemateri.
Yusep menjelaskan bahwa ada lima unsur penting yang wajib dipenuhi agar sebuah berita layak muat. Unsur-unsur tersebut mencakup pemilihan judul singkat, pemakaian foto relevan, dan penulisan paragraf sesuai pola jurnalistik.
“Judul maksimal delapan kata, foto maksimal dua buah, dan paragraf pertama harus berupa teras berita. Paragraf kedua menyampaikan kutipan tak langsung, lalu diikuti paragraf ketiga yang berupa kutipan langsung,” jelasnya kepada peserta.
Dalam sesi praktik, peserta diminta untuk menulis ulang berita yang telah disediakan menggunakan pola tersebut. Hal ini bertujuan agar peserta benar-benar memahami dan mampu menerapkan kaidah jurnalistik yang diajarkan.
Salah satu peserta, Indah, guru dari Kecamatan Karanglewas, mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru. “Dulu saya menulis berita hanya mengikuti gaya bebas, ternyata ada aturannya. Setelah dijelaskan, saya jadi lebih paham bagaimana menulis berita yang layak terbit,” tuturnya.
Melalui bimtek ini, PGRI Banyumas berharap guru-guru tidak hanya memahami teori tetapi juga mampu menghasilkan berita yang terstruktur, informatif, dan siap dipublikasikan di berbagai media sekolah maupun media umum.
Panitia optimistis, dengan keterampilan menulis yang baik, publikasi kegiatan pendidikan di Kabupaten Banyumas akan semakin berkualitas dan mampu menginspirasi sekolah lain.
Kontributor: Riptina Pawestri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar