Malam Resepsi Hardiknas 2025: Perpaduan Pendidikan dan Budaya Banyumasan yang Menginspirasi - PGRI KABUPATEN BANYUMAS

Breaking

IKLAN

Iklan

Senin, 02 Juni 2025

Malam Resepsi Hardiknas 2025: Perpaduan Pendidikan dan Budaya Banyumasan yang Menginspirasi


Banyumas, 30 Mei 2025 – Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas sukses menyelenggarakan malam resepsi puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 pada Jumat malam (30/5) bertempat di Kompleks Dinas Pendidikan Banyumas. 

Acara dimulai pukul 19.00 WIB dengan dihadiri oleh berbagai unsur kedinasan, lembaga pendidikan, tokoh masyarakat, hingga seniman lokal, dalam semangat kebersamaan untuk menguatkan nilai pendidikan dan pelestarian budaya.


Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hardiknas dan Hari Lahir Pancasila yang mengangkat tema: “Partisipasi Semesta untuk Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.” Resepsi berlangsung meriah dengan sajian budaya Banyumasan, penampilan dai dan dalang cilik, serta penyerahan berbagai penghargaan kepada tokoh pendidikan dan para pemenang lomba.


Salah satu sorotan utama adalah penampilan dalang cilik Ki Rezof Mudo Carito dari SMPN 2 Kedungbanteng yang membuka malam resepsi. Selain itu, kehadiran seniman ciblek dan pagelaran wayang kulit menjadi sajian utama yang menggabungkan nilai edukatif dan hiburan. Dalam kesempatan ini pula, dilakukan penyerahan piala lomba voli gembira, LKTI best practice, dan video inovasi pembelajaran di tingkat PAUD, SD/MI, dan SMP/MTs.


"Nilai khas jagad Banyumasan berbeda dari Yogyakarta atau Solo. Maka wajib bagi kita untuk melestarikannya agar hadir Soegino-Soegino baru," ungkap Drs. Joko Wiyono, M.Si, Kepala Dinas Pendidikan Banyumas, dalam sambutannya, menyoroti pentingnya regenerasi dalam dunia pewayangan.


Kegiatan malam itu juga menjadi ruang penghargaan bagi berbagai pihak yang berkontribusi di bidang pendidikan, mulai dari pegawai berdedikasi puluhan tahun, koordinator pencak silat kolosal, hingga Polisi Peduli Pendidikan. Di sisi lain, BAZNAS Kabupaten Banyumas turut menyerahkan bantuan kepada anak-anak yang belum mengenyam pendidikan sebagai bentuk partisipasi sosial.


Perwakilan dari BBGTK Kemendikbudristek, Adi Hartono, M.Si, memberikan apresiasi terhadap acara yang sarat nilai budaya sekaligus memperkuat kualitas pendidikan daerah. Ia menekankan pentingnya sinergi antarlembaga untuk memastikan mutu pendidikan terus meningkat.


"Kami mengapresiasi komitmen Banyumas terhadap penjaminan mutu pendidikan, sesuai dengan semangat Hardiknas tahun ini," ujar Adi.


Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Banyumas, Subagyo, S.Pd., M.Si, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya mengajarkan nilai-nilai Pancasila secara berkelanjutan sebagai fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara.


"Mari ajarkan Pancasila secara estafet kepada generasi selanjutnya agar Pancasila tetap lestari," tutur Subagyo.


Plh Asisten Bupati Bidang Kesra, Joko Setiyono, S.Sos, yang hadir mewakili Bupati Banyumas, menekankan pentingnya keterpaduan antara pendidikan dan pelestarian kebudayaan. Ia menyebut wayang kulit sebagai media edukatif yang telah lama terbukti menyampaikan pesan pembangunan ke masyarakat.


"Dalang cilik membuktikan bahwa budaya masih relevan dan mampu menginspirasi anak muda," ujarnya.


Malam resepsi diakhiri dengan penyerahan tokoh wayang Setiyaki kepada Dimas Buyut Soegino (siswa SDN 3 Notog kelas 5) dan tokoh Bawor kepada Ki Panji Among Laksono. Keduanya membawakan lakon “Singa Mulang Jaya” dan “Bawor Dadi Guru” yang disambut meriah oleh hadirin.


Pagelaran wayang kulit semalam suntuk menjadi penutup rangkaian malam resepsi Hardiknas 2025, sekaligus simbol bahwa pendidikan dan kebudayaan adalah dua pilar utama dalam membangun karakter bangsa yang berjati diri dan berbudaya.

(ndputt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan