Komitmen meningkatkan kualitas penilaian pembelajaran di era digital kembali ditegaskan melalui kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Wirayuda Korwilcam Dindik Kedungbanteng yang digelar pada Selasa, 16 Desember 2025, di SD Negeri Melung. Kegiatan bertema Optimalisasi Pemanfaatan E-Rapor 2025.1 dengan IFP sebagai Sarana Pendukung ini menjadi ruang strategis bagi guru untuk memperkuat kompetensi penilaian berbasis teknologi. Kepala SD Negeri Melung, Akh. Muti Akromi, S.Pd.SD, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkret adaptasi pendidikan.
“Transformasi digital adalah keniscayaan yang harus disikapi secara positif oleh para guru,” ujarnya.
Kegiatan KKG diikuti oleh guru-guru sekolah dasar se-Gugus Wirayuda dengan fokus utama pada peningkatan keterampilan mengelola E-Rapor versi 2025.1 secara efektif, akurat, dan efisien. Pemanfaatan Interactive Flat Panel (IFP) memberi pengalaman belajar yang lebih kontekstual dan aplikatif bagi peserta. Dalam sambutannya, Akh. Muti Akromi menegaskan pentingnya profesionalisme guru dalam penilaian.
“E-Rapor bukan sekadar aplikasi, melainkan bagian dari budaya kerja yang transparan dan akuntabel,” tegasnya.
Pelaksanaan kegiatan berlangsung interaktif dengan mengedepankan praktik langsung, diskusi terbuka, serta simulasi pengolahan nilai secara real time. Pendekatan ini dinilai mampu menjembatani kesenjangan pemahaman guru terhadap sistem penilaian digital yang terus berkembang. Salah satu peserta mengungkapkan manfaat kegiatan tersebut.
“Pendampingan langsung seperti ini membuat kami lebih percaya diri menggunakan E-Rapor,” tuturnya.
Materi utama disampaikan oleh Akhmad Thoib, S.Pd dan Agus Amin Prion, S.Pd yang memandu peserta secara sistematis mulai dari pengelolaan data peserta didik hingga penyusunan deskripsi capaian belajar. Dukungan IFP membuat materi lebih visual dan mudah dipahami oleh seluruh peserta. Akhmad Thoib menjelaskan bahwa penguasaan teknis harus diiringi pemahaman konsep.
“Penilaian harus mencerminkan proses dan hasil belajar secara utuh,” jelasnya.
Selama sesi berlangsung, guru tampak aktif mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman terkait tantangan implementasi E-Rapor di sekolah masing-masing. Diskusi ini memperkaya sudut pandang dan solusi praktis yang relevan dengan kondisi lapangan. Agus Amin Prion menekankan pentingnya kolaborasi.
“Melalui KKG, kita saling belajar dan menguatkan praktik baik di sekolah,” katanya.
Kegiatan ini juga dinilai selaras dengan prinsip Kurikulum Merdeka yang menekankan penilaian autentik dan berorientasi pada perkembangan peserta didik. Guru didorong untuk memanfaatkan teknologi secara bijak agar penilaian menjadi lebih bermakna. Akh. Muti Akromi kembali mengingatkan esensi penilaian.
“Penilaian yang baik harus benar-benar merefleksikan capaian belajar siswa,” ujarnya.
Antusiasme peserta terlihat dari keterlibatan aktif hingga akhir kegiatan, menunjukkan kebutuhan nyata akan penguatan kompetensi digital guru. KKG menjadi wahana efektif untuk menjawab tantangan tersebut secara kolektif dan berkelanjutan. Salah satu guru peserta menyampaikan apresiasi.
“Kegiatan ini sangat membantu meningkatkan efisiensi kerja kami,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, KKG Gugus Wirayuda berharap para guru mampu mengoptimalkan E-Rapor sebagai instrumen penilaian bermutu serta mengintegrasikan teknologi pendukung dalam pembelajaran sehari-hari. Pendekatan ini diharapkan berdampak langsung pada kualitas layanan pendidikan. Panitia kegiatan menegaskan komitmen keberlanjutan.
“Pengembangan kompetensi guru harus terus dilakukan secara konsisten,” ujarnya.
Kegiatan KKG Gugus Wirayuda Korwilcam Dindik Kedungbanteng ini menjadi bukti nyata sinergi antara teknologi dan penilaian pendidikan dalam menjawab tuntutan zaman. Dengan kolaborasi dan inovasi berkelanjutan, kualitas penilaian pembelajaran di Kabupaten Banyumas diharapkan semakin meningkat.
“Inilah langkah nyata menuju pendidikan yang adaptif dan berkualitas,” tutup panitia.
Kontributor : Simas Korwilcam Dindik Kedungbanteng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar