Lomba Menyanyi Solo Meriahkan HUT ke-80 PGRI Banyumas: Ajang Ekspresi dan Inspirasi Guru - PGRI KABUPATEN BANYUMAS

Breaking

IKLAN

Iklan

Senin, 08 September 2025

Lomba Menyanyi Solo Meriahkan HUT ke-80 PGRI Banyumas: Ajang Ekspresi dan Inspirasi Guru



Purwokerto, 8 September 2025— Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2025, PGRI Kabupaten Banyumas menggelar lomba menyanyi solo yang diikuti oleh 27 cabang PGRI se-Banyumas serta satu cabang khusus dari Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas.


Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Guru Sokaraja ini berlangsung semarak dan menjadi ajang ekspresi seni sekaligus sarana mempererat kebersamaan antaranggota PGRI. Lomba ini mengusung tema besar HUT PGRI ke-80 tahun ini: “Guru Menginspirasi, PGRI Mentransformasi Pendidikan.”


Ketua panitia, Kasiyanto, menjelaskan bahwa lomba menyanyi solo ini memiliki tujuan yang lebih luas dari sekadar kompetisi.


“Tujuan kegiatan ini antara lain untuk menumbuhkan semangat cinta tanah air, mempererat solidaritas antaranggota PGRI, meningkatkan profesionalisme guru dalam menyiapkan generasi emas 2045, serta memperkuat sinergi PGRI dengan berbagai mitra strategis,” ujarnya.


Ketua PGRI Kabupaten Banyumas, Sarno, turut menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini. Ia menegaskan bahwa Banyumas memiliki tradisi panjang dalam prestasi menyanyi di tingkat provinsi bahkan nasional.


“Saya berharap lomba menyanyi solo ini bisa berjalan lebih objektif dan mampu melahirkan duta menyanyi terbaik yang bisa mewakili Banyumas ke jenjang lebih tinggi,” ujar Sarno. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia, peserta, dan ofisial atas partisipasi aktif mereka.


Suasana lomba berlangsung meriah, penuh semangat, dan diwarnai dengan penampilan peserta yang beragam dan menghibur. Salah satu peserta, Andreas Triatama dari Cabang Purwokerto Utara, mengungkapkan kesan positif terhadap pelaksanaan lomba.


“Menurut saya lomba menyanyi solo ini sangat bagus dan bermanfaat karena memberi ruang bagi guru-guru untuk mengekspresikan bakat seni sekaligus mempererat persaudaraan. Suasananya hidup, dan penampilan peserta luar biasa keren,” ujarnya.


Andreas juga memberikan masukan terkait teknis pelaksanaan.


“Sound system sudah sangat baik. Mungkin yang bisa ditingkatkan ke depan adalah efisiensi saat pergantian peserta, misalnya dengan sistem pengumpulan lagu lebih awal lewat drive atau folder bersama agar alur lomba makin lancar,” tambahnya.


Dengan semangat berkompetisi yang sehat dan nuansa kebersamaan yang hangat, lomba ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi sarana pembinaan karakter dan kreativitas guru. Harapannya, kegiatan seni seperti ini dapat terus berlanjut dan berkembang sebagai bagian dari transformasi pendidikan yang lebih humanis dan inspiratif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan